Note:

Sudut Pandang Tentang Perkotaan, Perdesaan, Kewilayahan, dan Segala Dinamika Keruangan yang ada di antaranya.

Peduli

(Disclaimer: Bukan Ahli, Hanya Mencoba Untuk Lebih Peduli)

Mengenai Saya

Foto saya
Father of Two Beloved Son|| Bureaucrat|| Urban and Regional Planner (Master Candidate)|| Content Writer|| Content Creator|| Reading Holic|| Obsesive, Visioner, and Melankolis Man||

Inovasi untuk Atap Rumah: Demi Kota yang Lebih Efisien dan Berkelanjutan

By | Leave a Comment


Pengantar

Seiring dengan pertumbuhan pesat populasi perkotaan di seluruh dunia, tantangan untuk menciptakan kota yang berkelanjutan dan efisien semakin mendesak. Laju urbanisasi secara fisik, berupa perpindahan manusia beserta dengan barangnya, semakin membawa tekanan besar bagi wilayah-wilayah perkotaan. Fasilitas rumah menjadi salah satu kebutuhan mutlak bagi para penghuni kota. Namun kota memiliki lahan yang terbatas, sehingga kemampuan menyediakan rumah pun tidak selalu dapat terpenuhi. Permasalahan ini perlu untuk dipikirkan bersama untuk mendapatkan solusi-solusi inovatif. Salah satu potensi inovasi sederhana yang sering terabaikan adalah pada atap rumah. Padahal dari atap rumah saja, kita dapat berpotensi menyelesaikan masalah lingkungan, ekonomi, bahkan sosial.


Peningkatan Isolasi untuk Efisiensi Energi

Ada sekitar 80% kehilangan panas dan energi di rumah terjadi melalui atap kita. Hal ini berlaku bagi rumah-rumah yang berada di negara dengan musim dingin, yang mengharuskan mereka menggunakan penghangat ruangan. Penghangat ruangan tidak akan berfungsi optimal, bahkan menjadi boros energi jika rumah tidak terisolasi dengan baik. Oleh karena itu, meningkatkan isolasi atap harus menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan efisiensi atap rumah di perkotaan. Loft atau atap yang memiliki isolasi yang baik dapat mengurangi emisi karbon rumah tangga hingga 935kg per tahun, setara dengan penghematan sebesar £110 per tahun. Bayangkan! Sebenarnya, dengan mengisolasi atap secara efektif, kita dapat mengurangi dampak lingkungan dan mengurangi biaya energi bagi pemilik bangunan, kan?

 

Konversi Atap Menjadi Ruang “Hidup”

Konversi atap menjadi ruang hunian atau komersial adalah tren yang semakin populer di perkotaan saat ini. Selain meningkatkan luas bangunan, konversi atap juga memiliki potensi manfaat lingkungan. Para pemilik bangunan kini berlomba untuk menjadikan ruang-ruang di lantai atasnya sebagai tempat belajar, ruang kerja, bahkan sekedar tempat “ngopi” santai bersama tamu. Walaupun tidak sedikit pula, pada realitanya, yang memanfaatkan lantai atas rumah mereka dengan membangun lagi untuk sarang burung walet. Memanfaatkan ruang-ruang potensial di rumah seperti itu sangat berkorelasi dengan antisipasi prediksi kebutuhan lahan yang semakin menggila di beberapa tahun ke depan. Diperkirakan 75% dari populasi dunia akan tinggal di kota-kota pada tahun 2050, dan memaksimalkan penggunaan ruang yang tidak terpakai pada atap dapat berperan dalam mengendalikan pertumbuhan hunian di perkotaan yang tidak beraturan. Tentu saja konversi atap juga dapat mengurangi tekanan pada ruang hijau (yang semakin) terbatas di kota dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih berkelanjutan.

 


“Roof Garden” untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan

“Roof Garden”, taman yang dibuat di atas atap, adalah salah satu langkah inovatif yang realistis ketika kita berusaha mendapatkan lebih banyak manfaat dari atap rumah. Aturan mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan yang minimal harus menyisakan 30% dari ruang, membawa tantangan tersendiri di tengah laju konversi lahan terbangun. Nah, untuk menyiasati itu, teknik “roof garden” menjadi salah satu pilihan utama. Lingkungan perkotaan sering kali memiliki ruang hijau yang terbatas, dan menggunakan atap sebagai taman memiliki beberapa benefit, termasuk memberikan habitat bagi satwa liar yang berkeliaran di atas langit-langit kota, dan mungkin tidak akan ada jika roof garden tersebut tidak dibuat. Beberapa contoh, seperti California Academy of Sciences dan Vancouver Convention Centre, memiliki roof garden yang ditanami ribuan tanaman lokal asli. Kedua lokasi tersebut telah menjadi saksi untuk peningkatan signifikan dalam hal keragaman dan jumlah kunjungan satwa liar.

 

Pemanfaatan Energi Matahari dengan Panel Surya

Atap hunian di perkotaan juga merupakan lokasi yang ideal untuk instalasi panel surya. Inovasi di bidang ini sangat signifikan, didorong oleh kompetisi bergengsi seperti Solar Decathlon, serta kesadaran bahwa penggunaan panel surya secara cerdas dapat menghasilkan jumlah energi yang signifikan bagi bangunan kita. SurPLUShome, pemenang Solar Decathlon, adalah contoh yang baik mengenai bagaimana memaksimalkan produksi energi dari bangunan. Detail desain interior bangunan SurPLUShome itu berupa satu ruang terpadu tanpa ruangan terpisah, dengan 40 panel surya silikon di atap dan 250 panel tembaga indium gallium diselenide (CIGS) tipis di sisi bangunan. Bangunan ini menghasilkan energi sebesar 200% dari yang harus digunakan. Artinya bangunan ini dapat menghasilkan keuntungan dengan menjual kelebihan energi ke jaringan listrik perusahaan pemasok listrik kota.


 

Atap Putih sebagai Solusi Pendingin

Salah satu metode yang sering diabaikan dalam melawan pemanasan global adalah mewarnai atap dengan warna putih. Sebab sifat dasar warna putih adalah memantulkan cahaya matahari. Atap "Cool Roof" ini memantulkan sinar matahari kembali ke atmosfer, tidak menyerapnya. Atap biasa di kota New York, misalnya, dapat mencapai suhu lebih dari 80 derajat Celsius, sehingga meningkatkan kebutuhan pendingin ruangan. Namun ajaibnya, pada bangunan yang menggunakan atap "Cool Roof" warna putih tadi, ternyata jumlah energi yang digunakan pendingin ruangan turun secara signifikan, sehingga mengurangi tagihan listrik antara 20-70 persen. Walaupun dampak yang diperoleh dapat menjadi sangat signifikan seperti itu, namun harus diakui bahwa inovasi ini belum umum dilakukan, karena kebiasaan menggunakan atap berwarna gelap. Menindalanjuti keresahan itu, teknologi seperti "Thermeleon Tile" yang dikembangkan oleh MIT  akhirnya menciptakan atap yang dapat berubah warna, memungkinkan atap tetap berwarna hitam dalam kondisi dingin dan berubah menjadi warna putih saat terkena sinar matahari. Inovatif!

 


Kesimpulan

Pemanfaatan potensi atap pada hunian perkotaan adalah langkah penting dalam menciptakan kota yang lebih berkelanjutan dan efisien. Melalui peningkatan isolasi, konversi atap, roof garden, panel surya, dan penggunaan atap putih, kita dapat mengurangi emisi karbon, menghemat energi, meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan, dan menciptakan ruang yang lebih produktif. Cara kita menghadapi tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan perkotaan yang cepat, salah satunya dengan memanfaatkan peluang atap rumah di perkotaan. Itu menjadi langkah kecil namun berdampak besar dan penting dalam merancang masa depan yang berkelanjutan bagi kota-kota kita.

-------------------------

Terima kasih sudah membaca sampai tuntas. Kalau ada yang ingin didiskusikan, silahkan tinggalkan komentar di kolom yang tersedia di bawah. Dengan senang hati, akan ditanggapi. ^-^

-------------------------

Note:

Sumber Foto: [Klik pada setiap fotonya.]

Sumber bacaan: [https://thisbigcity.net/harnessing-the-opportunity-of-urban-rooftops/]
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 Komentar: